Cerita Kancil Melawan Siput

dunia-sd.blogsUntuk mengawali postingan cerita, kali ini blog dunia-sd akan mempersembahkan cerita petualangan si kancil. Mari kita simak bersama-sama cerita kancil ini. 

Di ceritakan setelah si kancil mengalahkan si kuda kundalini pada lomba lari, namanya semakin melegenda. Tiap binatang mulai membicarakan tentang kehebatan si kancil. Ternyata, binatang kecil ini memiliki keberanian dan kemampuan yang tak bisa di anggap remeh. 

Seperti sebuah pribahasa.. Semakin tinggi sebuah pohon, maka semakin kencang angin yang akan menerpanya. Ibarat hidup, semakin sukses seseorang, maka ujian yang di hadapi juga akan semakin berat. Terkadang ujian yang datang bukan berasal dari orang lain, melainkan dari diri sendiri. Begitupun si kancil.. 

Ternyata, ketenaran dan nama besar yang di sandangnya, menumbuhkan rasa sombong yang tak di sadarinya. Karena telah menang lomba lari mengalahkan kuda kundalini, si kancil merasa menjadi hewan tercepat di seluruh dunia. Dia mengumumkan dan menceritakan kehebatanya waktu mengalahkan si kuda ke semua hewan, tentu saja dengan lagak sedikit menyombongkan diri. 

Ternyata hal tersebut di ketahui oleh sahabat lamanya, yaitu si siput. Si siput merasa memiliki tanggung jawab untuk mengingatkan si kancil agar tak lupa diri. Hal tersebut sebagai wujud balas budi karena dulu si kancil pernah menolongnya dari elang yang mau memangsanya. 

Ahirnya, pergilah si siput menemui sahabat lamanya. Yaitu si kancil. 
"Hai kancil sahabat ku, ku tahu kini nama mu mulai terkenal di seluruh hutan. Bukan hanya di kawasan Alas purwa, tapi juga di luar wilayah Alas purwa ini". Kata siput membuka pembicaraan. 
"Oh tentu saja siput teman ku, itu semua karena mereka mengakui kehebatan ku. Hahaha.. ". Kata kancil dengan sombongnya. 

Si siput menghela nafas panjang mendengar jawaban itu. Ternyata kancil yang sekarang telah jauh berbeda dengan kancil yang pernah menolongnya dahulu. Dulu si kancil sangat baik, rendah hati, dan tak pernah memiliki sifat sombong. Tapi ternyata ketenaran akan namanya telah merubahnya hingga sejauh ini. Siput merasa perihatin melihatnya. 

"Tapi kancil sahabat ku, janganlah semua ketenaran itu membuat mu lupa diri. Karena kehebatan bukanlah segalanya, itu hanya ujian agar kau mampu mengendalikan hawa nafsumu". Kata siput dengan bijak. 
"Apa maksud mu? Apakah menurut mu aku sombong? Aku hanya berkata sesuai fakta. Pada kenyataanya aku memang sehebat yang mereka katakan". Jawab kancil dengan nada ketus. 
"Apakah benar begitu? Ingat kawan, di atas langit masih ada langit. Dan sehebat apapun diri mu, pasti masih ada yang lebih hebat dari mu. Bahkan mungkin juga aku bisa saja mengalahkan mu". Kata siput. 

"Hahaha.. Binatang kecil seperti mu mau mengalahkan ku? Bahkan jika dulu aku tak menolong mu, kau sudah di mangsa oleh elang". Kata kancil mengejek. 

Si siput hanya menerima ejekan kancil dengan sabar. Karena dia berniat menyadarkan si kancil dari ke khilafanya. 
"Tapi mungkin saja kau memang bisa ku kalahkan. Tak ada yang tahu kan kalau belum di coba?". Ungkap siput. 
"Jadi kau berniat menantang aku?". Tanya si kancil sedikit terpancing emosi. 

"Jika cara menyadarkan mu hanya dengan jalan mengalahkan mu, maka aku katakan.. iya, aku menantang mu". Kata siput dengan lantang. 

"Wah.. Wah.. Wah.. Ternyata ada pecundang yang mencoba berlagak pahlawan. Baik kalau itu kemauan mu. Lalu, lomba macam apa yang kau inginkan?". Tanya si kancil dengan penuh percaya diri. 
"Kita akan lomba lari sebagaimana ketika kau lomba lari dengan kuda kundalini. Tapi karena aku sulit berjalan di darat, aku akan lewat jalur sungai. Dan "siapa yang ada di muara" terlebih dulu, dialah pemenangnya". Kata siput. 
"Hahaha.. Binatang lamban seperti mu menantang ku lomba lari? Baiklah jika itu kemauan mu, akan ku turuti". Jawab kancil. 

Ahirnya, kancil dan siput lomba lari. Si kancil melalui jalan darat, sedangkan siput yang bijak itu melewati sungai. Dengan percaya diri si kancil berlari dengan sekuat tenaga, hingga di merasa lelah dan berheti di bawah pohon di tepi sungai. 

"Siput yang lamban dan bodoh itu pasti tertinggal jauh. Tak ada ruginya aku istirahat sebentar di sini. Lagi pula, siput itu tak mungkin mampu mengejar ku. Pasti dia sudah menyerah karena kelelahan. Hahaha..". Kata si kancil dengan angkuhnya. 

Tapi ketika si kancil baru saja mau beristirahat, tiba-tiba si siput memanggilnya dan berteriak dari kejauhan. Ternyata si siput telah berada jauh di depan kancil. 
"Hai kancil, sedang apa kau di situ? Ayo cepat kejar aku". Teriak siput. 

Si kancilpun terkejut dan kembali berlari sekuat tenaga untuk mengejar siput yang sudah ada di depanya. Dia takut siput akan mengalahkanya, pasti itu akan menjadi hal yang memalukan. Hingga si kancil kelelahan dan ingin beristirahat, hal tersebut terus berulang. Siput selalu saja sudah berada jauh di depanya. 

Dan ahirnya, dengan tubuh lemah karena kelelahan si kancil tiba di muara. Tapi si siput ternyata sudah ada di sana. Dan ahirnya si kancil mengaku kalah, dan berjanji akan memperbaiki semua sikapnya. Kini dia mulai sadar, bahwa sikap sombongnya selama ini adalah salah. Dan si kancil pergi meninggalkan si siput dengan banyak pertanyaan yang tak mampu dia jawab. Rasa malunya telah menahan dirinya untuk bertanya lebih jauh. 

Lalu, bagaimana siput yang lamban itu mampu mengalahkan si kancil? Ternya, si siput menggunakan trik husus. Dia menyuruh teman-temanya berjajar di sepanjang sungai. Dan ketika ada si kancil, maka siput yang terdekat denganya akan menampakan diri pada si kancil. Karena bentuk mereka sama, maka si kancil tak sadar akan hal itu. Sehingga si kancil mengiri siput yang di lihatnya adalah siput yang sama di awal lomba. Padahal itu adalah siput lain yang memiliki bentuk yang sama persis. 

Jadi, apakah siput berbohong? Jawabanya TIDAK. Karena jika di baca dengan teliti, siput berkata "siapa yang ada di muara lebih dulu". Dan bukan berkata "siapa yang sampai muara lebih dulu". Dan penggunaan ke dua kata ini tentu memiliki arti yang berbeda. Dan ternyata yang "ADA" di muara lebih dulu adalah siput. Tapi karena kesombongan dan emosinya, si kancil tak memperhatikan hal ini. 

Nah sobat dongeng terbaru semua, hikmah yang dapat kita petik adalah.. Jangan bersikap sombong dan mudah emosi, karena itu akan membuat mu tidak berfikir jernih. Dan dari kisah ini kita juga dapat melihat bahwa, kekuatan itu bisa kalah oleh akal. 

Sekian dulu kisah petualangan si kancil yang mampu dongeng terbaru persembahkan kali ini. Semoga kita dapat mengambil teladan positif dari kisah ini. Jangan lupa buat berkunjung lagi ya, dan nantikan dongeng-dongeng menarik lainya. Sampai jumpa.. ^_^ 

TAMAT 
Selengkapnya...

18 Nilai Pendidikan Karakter oleh Departemen Pendidikan

dunia-sd.blogs - 18 nilai dalam pendidikan karakter oleh Departemen Pendidikan adalah:

1. Religius/ Keagamaan
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama mereka, pelaksanaan toleran terhadap praktek agama-agama lain, dan hidup harmonis dengan agama lain.

2. Jujur
Perilaku didasarkan pada upaya untuk membuat dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam kata, tindakan, dan pekerjaan.

3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, ras, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari diri mereka sendiri.

4. Disiplin
Tindakan menunjukkan perilaku tertib dan mematuhi berbagai aturan dan peraturan.

5. Kerja Keras
Tindakan menunjukkan perilaku tertib dan mematuhi berbagai aturan dan peraturan.

6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara-cara baru atau hasil dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. Independen
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain untuk menyelesaikan tugas.

8. Demokratis
Cara berpikir, bersikap, dan bertindak hak yang sama dan kewajiban menilai dirinya dan orang lain.

9. Keingintahuan
Sikap dan tindakan yang berusaha untuk menentukan kedalaman dan penyebaran sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar.

10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan suara yang menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan kelompok.

11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan suara yang menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan kelompok.

12. Prestasi Menghargai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.

13. Ramah / Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.

14. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.

15. Gemar Membaca
Kebiasaan mengambil waktu untuk membaca berbagai literatur yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang berusaha untuk mencegah kerusakan lingkungan alam sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan lingkungan yang telah terjadi.

17. Perawatan Sosial
Sikap dan tindakan selalu ingin membantu orang dan masyarakat lain yang membutuhkan.

18. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku orang-orang untuk melaksanakan tugas-tugasnya, ia harus lakukan, untuk diri kita sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Sumber: Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa, oleh Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional, 2010
Selengkapnya...

Proses Pembentukan Karakter Untuk Anak-anak

dunia-sd.blogs - Suatu hari anak laki-laki sedang menonton kepompong, eh di dalamnya ada kupu-kupu berjuang untuk melepaskan diri dari kepompong. Tampaknya begitu sulit, maka anak laki-laki merasa kasihan kupu-kupu dan memikirkan cara-cara untuk membantu kupu-kupu untuk keluar dengan mudah. Akhirnya anak itu telah menemukan ide dan segera mengambil gunting dan membantu memotong kepompong kupu-kupu sehingga bisa keluar sana dr. Betapa bahagia dan lega tersebut.Tetapi anak apa yang terjadi? Kupu-kupu bisa keluar dari sana. Tetapi kupu-kupu tidak bisa terbang, hanya dapat merayap. Mengapa?

Ternyata untuk kupu-kupu berjuang dari kepompongnya, di mana pada saat ia mengambil semua kekuatannya, ada cairan dalam tubuh mengalir kuat ke seluruh tubuh untuk membuat sayapnya dapat diperluas sehingga dapat terbang, tetapi karena tidak ada lagi perjuangan Sayap kemudian tidak dapat memperluas jadi itu kupu-kupu yang hanya dapat merayap. Itulah potret singkat pembentukan karakter, akan tampak jelas memahami contoh kupu-kupu. Seringkali orang tua dan guru, untuk melupakan tentang hal ini. Bisa jadi mereka tidak mau repot, atau kasihan pada anak. Kadang-kadang Niat Baik atau niat baik kita belum tentu hal yang baik. Sama seperti ketika kita mengajar anak-anak kita. Kadang-kadang kita sering membantu mereka karena kasihan atau kasih sayang, tetapi sebenarnya mereka bahkan tidak membuat secara independen. Menciptakan potensi yang belum dikembangkan dalam dirinya. Kreativitas Memandukan, karena kita tidak memiliki hati untuk melihat mereka dalam kesulitan, sebenarnya jika mereka berhasil melewatinya menjadi kuat dan karakter.

Demikian pula, untuk pembentukan karakter seorang anak, dibutuhkan waktu dan komitmen dari orang tua dan sekolah atau guru untuk mendidik anak-anak untuk menjadi karakter pribadi. Dibutuhkan usaha, waktu dan cinta dari lingkungan yang merupakan tempat ia tumbuh, cinta di sini tidak boleh memanjakan keliru. Jika kita mematuhi proses ini maka dampaknya bukan untuk anak-anak kita, karena kita juga memiliki dampak positif, tidak sedikit karakter kesabaran, toleransi, mampu memahami masalah dari sudut yang berbeda, disiplin dan integritas tercermin dalam diri kita sebagai orang tua atau guru. Hebatnya, proses ini melakukan pekerjaan yang baik untuk orang tua, guru dan anak-anak jika kami berkomitmen untuk proses pembentukan karakter. Semuanya butuh proses, akan sangat jelek bahkan butuh proses. Anak nakal juga anak yang disiplin.Dia disiplin untuk menjadi nakal. Dia tidak mau mandi tepat waktu, bangun di pagi hari adalah selalu terlambat, selalu konsisten untuk tidak melakukan pekerjaan dan tidak akan digunakan dalam seragam lengkap.

Karakter bangsa merupakan aspek penting yang mempengaruhi perkembangan sosial-ekonomi. Kualitas tinggi karakter masyarakat pasti akan tumbuh keinginan yang kuat untuk meningkatkan kualitas bangsa. Pengembangan karakter yang terbaik adalah jika dimulai pada usia dini. Sebuah kalimat luas diyakini menyatakan bahwa "jika kita gagal untuk menjadi orang yang baik pada usia dini, di usia dewasa kita akan orang bermasalah atau orang jahat".
Thomas Lickona mengatakan "seorang anak adalah hanya sebuah wadah di mana orang dewasa yang bertanggung jawab dapat dibuat". Oleh karena itu, siapkan anak adalah strategi investasi manusia yang sangat tepat. Sebuah ungkapan terkenal mengungkapkan "Anak-anak hanya sebesar sekitar 25% dari total populasi, tetapi menentukan 100% masa depan". Telah terbukti bahwa periode yang paling efektif untuk membentuk karakter anak adalah sebelum usia 10 tahun. Pembentukan karakter diharapkan dalam periode ini akan memiliki dampak yang akan bertahan lama terhadap pembentukan moral anak-anak.

Efek berkelanjutan (efek multilier) pada pembentukan karakter anak yang positif akan dapat dilihat, seperti yang digambarkan oleh Jan Wallander, "keterampilan sosial dan emosi pada anak usia akan mengurangi perilaku berisiko, seperti konsumsi alkohol merupakan salah satu penyebab utama masalah kesehatan di seluruh waktu, perkembangan sosial dan emosional pada anak-anak juga dapat meningkatkan kesehatan manusia selama hidup mereka, reaksi tersebut untuk tekanan yang akan memiliki dampak langsung pada proses penyakit; kemampuan emosional dan sosial lebih tinggi pada orang dewasa yang memiliki penyakit dapat membantu meningkatkan pembangunan fisik. "
Hal yang biasa bahwa kita mengharapkan keluarga sebagai pelaku utama dalam mendidik dasar moral pada anak-anak. Namun, banyak anak-anak, terutama anak-anak yang tinggal di daerah miskin, tidak mendapatkan pendidikan moral orang tua mereka.

Kondisi sosial ekonomi rendah yang terkait dengan berbagai masalah, seperti kemiskinan, pengangguran, tingkat pendidikan yang rendah, hidup bersosial rendah, biasanya berhubungan juga dengan tingkat stres yang tinggi dan selanjutnya mempengaruhi pola asuh. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tinggal di daerah miskin 11 kali lebih tinggi dalam menerima perilaku negatif (seperti kekerasan fisik dan mental, dan penelantaran) dibandingkan anak dari keluarga berpenghasilan tinggi.

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang telah menerima pendidikan pra-sekolah memiliki kemampuan lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang tidak pergi ke taman kanak-kanak, terutama dalam kemampuan akademik, kreativitas, inisiatif, motivasi, dan keterampilan sosial. Anak-anak yang tidak mampu untuk pergi ke TK umumnya akan terdaftar di sekolah dasar di usia yang sangat muda, yaitu 5 tahun. Ini akan berbahaya, karena mereka tidak siap secara mental dan psikologis, sehingga membuat mereka merasa tidak mampu, rendah, dan dapat membunuh cinta mereka untuk belajar. Dengan demikian program berurusan dengan masalah ini diperlukan untuk mempersiapkan anak-anak dengan pengalaman penting dalam pendidikan prasekolah. Hal ini sangat penting untuk memobilisasi masyarakat di daerah miskin untuk mulai mengirim anak-anak mereka ke preschool dan mengembangkan ramah lingkungan dengan TK lainnya untuk bersama-sama melakukan pendidikan karakter.

Dorothy Law Nolte telah menyatakan bahwa anak-anak belajar dari lingkungan hidup. Penuh adalah:
Jika anak-anak hidup dengan kritik, ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar untuk melawan
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyeasali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
Jika anak-anak hidup dengan yang terbaik dari pengobatan, ia belajar keadilan
Jika anak dibesarkan dengan keamanan, mereka belajar untuk mempercayai
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar untuk diri
Jika anak dibesarkan dengan cinta dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan
Selengkapnya...

Nilai Membentuk Karakter

dunia-sd.blogs - Satuan pendidikan sebenarnya jauh telah mengembangkan dan melaksanakan nilai-nilai pembentuk karakter melalui program operasional setiap satuan pendidikan. Ini merupakan prasyarat pendidikan karakter di satuan pendidikan ke depan pada saat ini diperkuat oleh nilai hasil studi empiris 18 Kurikulum Pusat. Nilai prasyarat (nilai-nilai yang ada) disebut, antara lain, kesalehan, bersih, rapi, nyaman, dan sopan.

Dalam rangka lebih memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter telah mengidentifikasi 18 nilai-nilai yang berasal dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional, yaitu:

  1. Jujur
  2. Toleransi
  3. Disiplin
  4. Kerja keras
  5. Kreatif
  6. Mandiri
  7. Demokratis
  8. Curiosity
  9. Semangat nasional
  10. Cinta Tanah Air
  11. Menghargai Prestasi
  12. Teman / Komunikatif
  13. Cinta damai
  14. Suka membaca
  15. Peduli lingkungan
  16. Kepedulian sosial
  17. Bertanggung jawab
  18. keagamaan

(Puskur Pengembangan dan Budaya Pendidikan & Karakter: Pedoman Sekolah 2009:. 9-10). Nilai-nilai dan deskripsi yang terkandung dalam Lampiran 1.)
Meskipun telah ada nilai 18 membentuk karakter bangsa, namun satuan pendidikan dapat menentukan prioritas pembangunan oleh nilai prasyarat diperkuat dengan beberapa nilai prioritas dari 18 nilai di atas terus. Dalam pelaksanaannya, jumlah dan jenis karakter yang dipilih tentu akan berbeda dari satu daerah atau sekolah dengan satu sama lain. Hal ini tergantung pada kepentingan dan kondisi masing-masing satuan pendidikan. Di antara berbagai nilai yang dikembangkan, pelaksanaannya dapat dimulai dari nilai penting, sederhana, dan mudah dilaksanakan sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah / wilayah, yaitu bersih, rapi, nyaman, disiplin, sopan dan santun .
Selengkapnya...

Pilar - pilar Pendidikan Karakter

dunia-sd.blogs - Pendidikan karakter didasarkan pada enam nilai-nilai etika bahwa setiap orang dapat menyetujui - nilai-nilai yang tidak mengandung bias politik, agama, atau budaya. Beberapa hal di bawah ini yang kita bisa menjelaskan untuk membantu siswa memahami Enam Pilar Pendidikan Karakter, yaitu sebagai berikut:

1. Kepercayaan (Trust)
Jujur, tidak menipu, menjiplak atau mencuri, dapat diandalkan - melakukan apa yang Anda katakan akan Anda lakukan, meminta keberanian untuk melakukan hal yang benar, membangun reputasi yang baik, taat - berdiri keluarga, teman dan negara.

2. Recpect (Menghormati)
Jadilah toleran terhadap perbedaan, gunakan sopan santun, bukan bahasa yang buruk, mempertimbangkan perasaan orang lain, tidak mengancam, memukul atau menyakiti orang lain, damailah dengan kemarahan, penghinaan dan perbedaan pendapat.

3. Tanggung Jawab (Responsibility)
Selalu melakukan yang terbaik Anda, gunakan kontrol diri, disiplin, berpikir sebelum bertindak - mempertimbangkan konsekuensi, yang bertanggung jawab untuk pilihan Anda.

4. Keadilan (Justice)
Bermain sesuai aturan, mengambil diperlukan dan berbagi, berpikiran terbuka; mendengarkan orang lain, tidak mengambil keuntungan dari orang lain, tidak menyalahkan orang lain sembarangan.

5. Merawat (Perawatan)
Berbelas kasih dan menunjukkan Anda peduli, rasa syukur mengungkapkan, memaafkan orang lain, membantu orang yang membutuhkan.

6. Kewarganegaraan (Citizenship)
Membuat sekolah dan masyarakat yang lebih baik, bekerja sama, terlibat dalam urusan masyarakat, menjadi tetangga yang baik, mematuhi hukum dan aturan, menghormati otoritas, melindungi lingkungan.
Selengkapnya...

Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli

dunia-sd.blogs - Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli
Penguatan pendidikan moral (pendidikan moral) atau karakter pendidikan (pendidikan karakter) sangat relevan dalam konteks ini untuk mengatasi krisis moral yang melanda negara kita. Krisis antara lain dengan meningkatkan pergaulan, tingkat maraknya anak kekerasan dan remaja, kejahatan terhadap teman, remaja pencurian, kebiasaan kecurangan, penyalahgunaan narkoba, pornografi, dan perusakan milik orang lain telah menjadi masalah sosial yang sampai saat ini belum bisa sepenuhnya diselesaikan, oleh karena itu, pentingnya pendidikan karakter.
Menurut Lickona, terkait dengan konsep karakter moral (knonwing moral), sikap moral (penebangan moral), dan perilaku moral (perilaku moral). Berdasarkan tiga komponen ini dapat dinyatakanbahwa karakter baikdidukung oleh pengetahuan yang baik, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan. Diuraikan di bawah ini adalah grafik dari kterkaitan ketiga kerangka ini.


Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli

1. Pendidikan Karakter Menurut Lickona
Sederhananya, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai setiap upaya harus dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Tapi untuk mengetahui arti yang tepat, dapat dinyatakan disini definisi pendidikan karakter disampaikan oleh Thomas Lickona. Lickona menyatakan bahwa definisi pendidikan karakter adalah upaya yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.

2. Pendidikan Karakter Menurut Suyanto
Suyanto (2009) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang merupakan karakteristik dari setiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik di dalam keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.

3. Pendidikan Karakter Menurut Kertajaya
Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu objek atau individu. Karakteristik adalah asli dan berakar pada kepribadian atau objek individu, serta "mesin" yang mendorong bagaimana tindakan, berperilaku, katakanlah, dan menanggapi sesuatu (Kertajaya, 2010).

4. Pendidikan Karakter Menurut Kamus Psikologi
Menurut kamus psikologi, karakter kepribadian ditinjau dari sudut pandang etika atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berhubungan dengan sifat-sifat yang relatif tetap (Dali Gulo, 1982: hal.29).
Nilai-nilai dalam pendidikan karakter
Ada 18 item nilai-nilai pendidikan karakter, yaitu, Keagamaan, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa ingin tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai prestasi, ramah / komunikatif, Cinta Damai, Joy membaca, Peduli lingkungan, Peduli sosial, Tanggung Jawab.

Pendidikan karakter telah menjadi perhatian ke banyak negara dalam rangka mempersiapkan generasi berikutnya yang berkualitas, bukan hanya untuk kepentingan warga negara, tetapi juga bagi warga secara keseluruhan. Pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai disengaja kita semua dimensi kehidupan sekolah untuk mendorong pengembangan karakter yang optimal (kita upaya yang disengaja dari seluruh dimensi kehidupan sekolah / madrasah untuk membantu pembentukan karakter secara optimal.
Pendidikan karakter memerlukan metode khusus yang sesuai dengan tujuan pendidikan dapat dicapai. Di antara metode pembelajaran yang tepat adalah metode teladan, metode pembiasaan, dan metode pujian dan hukuman.

Selengkapnya...
 

Tentang Saya

Anggi Faisal, S.Pd., Seorang guru SD yang ditugaskan di sebelah utara lereng gunung muria tepatnya SDN Gulangpongge 01 kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati. Belum memiliki prestasi yang membanggakan, tapi selalu bermimpi untuk meraih kesuksesan yang berbeda dari yang lainnya. Apakah itu? pantau terus di sini.)

Free CSS Template by CSSHeaven.org TNB

Welcome In Blogger dp-media

Contoh Sliding Login Dengan JQuery

Disamping ini adalah contoh Sliding Login menggunakan JQuery. Login Form Disamping hanya Contoh dan tidak dapat digunakan layaknya Login Form FB, Karena Blog ini terbuka untuk umum tanpa perlu mendaftar menjadi Member

Tutorial Blog

Untuk membuatnya Silahkan : Klik Disini

Member Login

Lost your password?

Not a member yet? Sign Up!